Psikoterapi adalah pengobatan
secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan
perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche”
yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan,
pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan
istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah proses
yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk membantu mengenali,
mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis yang
dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka (Proschaska & Norcross,
2007).
Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan
cara psikologis. Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang kesemuanya
dimaksudkan membantu individu yang emosinya terganggu untuk mengubah perilaku
dan perasaannya, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang bermanfaat dalam
menghadapi orang lain.
A.Sejarah psikoterapi
Psikoterapi berawal
dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa berabad-abad yang
lalu dengan orientasi mistik. Upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak
manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul). kemudian Philipe Pinel
Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi pada kasih sayang
(love oriented approach) dan mendirikan asylum. Lalu, Anton Mesmer
Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti. Teknik hypnosis kemudian digunakan
oleh Jean Martin Charcot. Dilanjutkan dengan Paul Dubois yang merumuskan &
menekankan peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure)
yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First
Psychotherapiest”. Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) & Sigmund
Freud menggunakan teknik hypnosis & teknik berbicara dalam upaya
menyembuhkan pasien-pasien hysteria. Pada Breuer, talking cure dilakukan
terhadap pasien dalam keadaan hypnosis tapi Pada Sigmund Freud talking cure
dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar. Itulah awal Mula Adanya
psikoterapi.
Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah
Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour
Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal
Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic
Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy,
Transpersonal Psychotherapy dan masih banyak lagi.
.
Tujuan
Psikoterapi
a. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik menurut Ivey, et
al (1987) adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang
disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang
sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b. Tujuan psikoterapi dengan pendekatam psikoanalisis menurut Corey
(1991) dirumuslan sebagai : membuat sesuatu yag tidak sadar menjadi sesuatu
yang disadari. Membantu klien dalam menghidupakan kembali pengalaman-pengalaman
yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui
pemahaman intelektual.
c.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian,
terpusat pada peribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah : untuk memberikan
jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara
wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan
mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya
yang unik.
Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain
yaitu bahwa psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan
cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang
menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan
tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan
penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah
cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk
menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk
intervensi, dengan berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik -
untuk tujuan yang telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan
salah satu bentuk terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam
ilmu kedokteran jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.
Psikoterapi merupakan salah satu
modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping
psikofarmaka dan terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari,
prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga
digunakan, antara lain dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, atau
pun pemasaran.
Dalam praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan
observasi. Percakapan dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan
serta perilakunya secara mendalam, dan hal ini sering tidak kita sadari.
Beberapa contohnya, antara lain seorang penakut, dapat berubah menjadi berani,
atau, dua orang yang saling bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi
saling bermaafan, atau, seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah
menjalani percakapan dengan seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati
contoh-contoh itu, akan timbul pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah
dilakukan terhadap mereka sehingga dapat terjadi perubahan tersebut? Pada
hakekatnya, yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranya dapat
bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan
pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi,
melatih, dsb. Pembujukan ini dapat efektif asal dilakukan pada saat yang
tepat, dengan cara yang tepat, oleh orang yang mempunyai cukup
pengalaman. Pada prinsipnya pembujukan ini terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dalam berbagai bidang, dan dapat dilakukan oleh banyak orang.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membant menyembuhkan dan konstruktif
belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui
periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan
mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi dianjurkan bila
seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah
kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak
individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari
Psikoterapi modern sangat berbeda
dengan versi Hollywood. Biasanya, kebanyakan orang melihat terapis mereka
sekali seminggu selama 50 menit. Untuk obat-janji saja, sesi akan bersama
seorang perawat kejiwaan atau psikiater dan cenderung terakhir hanya 15 sampai
20 menit. Janji ini pengobatan cenderung dijadwalkan sekali per bulan atau
sekali setiap enam minggu.
3.
Unsur-unsur Psikoterapi
Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup
unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi, yaitu peran social, hubungan
(Persekutuan tarapeutik), hak, retrospeksi, reduksi, rehabilitisi, memperbaiki
gangguan perilaku berat, resosialisasi, dan rekapitulasi.
4. Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Istilah “psikoterapi” mengandung arti
ganda. Pada satu segi, ia menunjuk pada sesuatu yang jelas, yaitu satu bentuk
terapi psikologis, yaitu suatu rentangan waawasan luas tempat hipnotis pada
satu titik dan konseling pada titik lainnya. Perbedaan antara konseling dan psikoterapi dan segi
fokus konserennya dan dasar atau landasan kegiatannya. “Psikoterapi” fokus
konserennya melalui penyembuhan, penyesuaian, pengobatan, Dasar landasannya
psikopatologi. “koseling” fokus konserennya pengebangan-pendidikan-pencegahan,
dasar landasannya filsafat.
Terapi Psikoanalisis (Sigmund Frued)
1. Konsep Dasar Teori Psikoanalisis tentang
Kepribadian
a. Kesadaran
Konsep ketaksadaran
·
mimpi2 → merupakan representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat2 konflik
·
salah ucap / lupa → thd nama yg dikenal
·
sugesti pascahipnotik
·
bahan2 yg berasal dari teknik2 asosiasi bebas
·
bahan2 yg berasal dari teknik
proyektif
b.
Struktur Kepribadian
·
Id (Das Es)
Id berisikan
motifasi dan energy positif dasar, yang sering disebut insting atau stimulus.
Id berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip
reduksi ketegangan, yang merupak sumber dari dorongan-dorongan biologis (makan,
minum, tidur, dll).
·
Ego (Das Ich)
Peran utama
dari ego adalah sebagai mediator (perantara) atau yang menjembatani anatar id
dengan kondisi lingkungan atau dunia luar dan berorintasi pada prinsip realita
(reality principle). Dalam mencapai kepuasan ego berdasar pada proses sekunder
yaitu berfikir realistic dan berfikir rasional.
·
Super Ego (Das Uber Ich)
Super ego
merupakan cabang dari moril atau keadilan dari kepridadian, yang mewakili alam
ideal daripada alam nyata serta menuju kearah yang sempurna yang merupakan
komponen kepribadian terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik
dan buruk, benar dan salah.
c. Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan
untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus
yaitu : (1) tidak disadari dan (2) menolak, memalsukan atau mendistorsi
(mengubah) kenyataan. Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai
reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau
perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah. Ego berusaha sekuat
mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan superego. Namun
kecemasan begitu menguasai, ego harus berusahan mempertahankan diri. Secara
tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan-dorongan
atau menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang lebih dapat
diterima atau tidak terlalu mengancam.
2. Unsur-unsur
Terapi
a. Muncul Gangguan
Munculnya masalah/gangguan, Psikoterapi berupaya untuk memunculkan
penyebab masalah atau gangguan itu muncul melalui intervensi yang ditinjau dari
lingkungan, kepribadian, faktor ekonomi, afeksi, komunikasi interpesonal dan
lain sebagainya. Dengan usaha lebih mengenal penyebab gangguan itu muncul klien
dapat memperkuat diri agar terhindar dari resiko yang tinggi dengan modifikasi
interaksi terhdap lingkungannya.
b. Tujuan Terapi
Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan membuat
kesadaran yg tak disadari didalam diri klien Focus pada upaya
mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
c. Peran Terapis
Membantu klien
dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan
personal dalam menangani kecemasan secara realistis, membangun hubungan kerja
dengan klien, dengan banyak mendengar & menafsirkan, terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien, mendengarkan
kesenjangan dan pertentangan pada cerita klien.
3. Teknik Terapis
a. Free Association
Suatu
metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan
emosi-emosi yg berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu.
b. Analisis Transference
Teknik
utama dalam Psikoanalisis krn mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa
lalu nya dalam terapi.
c. Analisis Resisten
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yg ada
dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.
d.
Analisis Mimpi
Suatu
prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan
memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan.
Sumber
:
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar
Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafind
Prof. Dr .
Singgih D.Gunarsa, konseling dan psikoterapi2004, jakarta. PT BPK Gunung Mulia.