Senin, 31 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI TUGAS 3


CBIS

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Evolusi perkembangan sistem informasi berbasis komputer ada beberapa tahap yaitu
a.       Tahap ke-1
Awalnya komputer digunakan untuk aplikasi akuntansi (pengolahan data elektronik / EDP). Pada tahap ini aplikasi Accounting Information System (AIS) menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan. Dalam bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
b.      Tahap ke-2
Muncul konsep SIM (Sistem Informasi Managemen) yaitu menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan level aktivitasnya. SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional.
a.       Tahap ke-3
Ilmuwanan dari MIT (Messachusetts IT) memformulasikan sistem pendukung keputusan atas DSS. DSS ( Decision Support System) adalah penghasil informasi yang ditujukan untuk suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer serta pengambilan keputusan.
b.      Tahap ke-4
Berfokus pada komunikasi dengan adanya perkembangan OA (office automation). Aplikasi OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing.
c.       Tahap ke-5
Berfokus pada konsultasi dengan berkembangnya kecerdasan buatan (AI) adanya Sistem pakar (expert systems) yaitu sistem yang menyediakan layanan  seperti layaknya seorang konsultan manajemen.

Terdapat 5 jenis evolusi CBIS, kelima jenis tersebut adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Operasi Perkantoran, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kelima jenis evolusi CBIS tersebut :

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
Sutabri (2005), SIM suatu system di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa system informasi manajeman ( SIM), merupakan system yang berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial. untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian

Electronic Data Processing ( EDP)
Metode dalam suatu pemprosesan data komersial, sebagai bagian dari teknologi informasi EDP melakukan pemprosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemprosesan yang relative sederhana
James Hall (2001), Electronic Prossecing Data ( EDP), Merupakan peralatan dan program yang digabungkan menjadi  suatu instalasi computer yang lengkap atau suatu kumpulan program dan prosedur yang berhubungan untuk melaksanakan suatu tugas-tugas tertentu atau tugas yang berkaitan pada suatu computer.

Romney B. Marshal ( 2005 ), Electronic Data Processing (DAP), adalah pemprosesan data dengan menggunakan system computer, hanya dibutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan manusia ketika sedang diproses.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan EDP, merupakan  metode pemprosesan data komersial yaitu peralatan dan program yang digabungkan menjadi suatu instalasi computer dan hanya dibutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan manusia ketika sedang diproses.

Sistem Informasi Psikologi (SIA)
Menurut Azhar Susanto ( 2008) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat didefinisikan sebagai kumpula      (Integrasi) dari sub system/ komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keungan menjadi informasi keuangan.
SIA menurut Nugroho Widjajanto ( 2001), merupakan susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang di desain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen.
Badriwan (2004), system informasi akutansi ( SIA) adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar seperti inspektorat pajak, insvestor dan pihak-pihak dalam seperti manajemen

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akutansi ( SIA ) merupakan kumpulan sub system / komponen baik fisik maupun non fisik  yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan dapat berupa formulir catatan , peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya yang di desain untuk menstransformasikan data keuangan yang dibutuhkan manajemen.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan computer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi ( Hick, 1993).
Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan (SPK) sebagai sebuah system berbasis komputer yang terdiri atas komponen- komponen antara lain komponen komponen system bahasa , komponen system pengetahuan, dan komponen  system pemprosesan masalah, yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Raymond Mc Loed (1995) Sistem penunjang keputusan ( SPK) merupakan sebuah system yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi terstruktur.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sekumpulan tools yang terintegrasi dan berbasis computer yang terdiri atas komponen-komponen yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi terstruktur.

Office Automation  (OA)
Office Automation (OA) merupakan merupakan system informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan pesan, dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan organisasi.
Azhar (2005), otomatisasi kantor merupakan aplikasi teknologi informasi yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pegawai.
O’Brien (1996) sebagai system informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup kerja dan organisasi.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan Office Automation (OA) adalah system informasi yang berbasis telekomunikasi yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pegawai yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup kerja dan organisasi

Pakar sistem
Menurut Martin dan Oxman ( dalam kusumadewi, 2003) system pakar adalah system berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu.
Ignizio (dalam kusumadewi, 2003 )system pakar merupakan bidang yang dicirikan oleh system berbasis pengetahuan ( Knowledge Base System), memungkinkan adanya komponen untuk berpikir dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan kaidah.
system pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. (Giarratano dan Riley, dalam kusumadewi, 2003)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan sistem pakar merupakan sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan adanya komponen untuk berpikir dan mengambil kesimpulan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
















                                                            DAFTAR PUSTAKA
A.F.Stoner James, DKK, 1996, Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Azhar., Susanto. (2005). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Ghaila Indonesia.
Azwar., Susanto. ( 2008). Sistem informasi akutansi. Jakarta : Gramedia.
Baridwan., Zaki.( 2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE
Hicks, Herbert G & Ray Gullet. (1993). The Management of organization: New York : McGraw-Hill.inc
James.,A., Hall. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Inteligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=16954
Marshall B. Romney.,Paul John Steinbart.(2004). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba empat.
Raymond McLeod, Jr (1995). Management Information System. 6 th Edition. Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey
Widjajanto,.Nugroho. (2001). Sistem informasi akutansi. Jakarta: Erlangga
Wikipedia.org


Tugas ke 2 Sistem Informasi Psikologi

Nama : Hadir adi gumilar
Npm : (13511136)

A.  Elemen Sistem
Elemen Sistem Menurut Togar
Menurut (Togar, 1994:11) Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka yang bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil akhir) Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana perubahannya akan mempengaruhisistem dalam batas – batas tertentu (Widiastusti, 2014).


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv9i7ozDDa7qzhMVQiGdd-fBxKkj3_ZJx1L5KaSJ2oV8noJpk0EB9nVTZtYnbGmTRGm-gzxYjpwVyXdFBS4HxhUgL8C8ipD971KkhTnVRFwGbHSs4Gdd7eWTF3IhwDU2TID3wEl-c-GIGb/s400/Gambar+2.1.+Elemen+%25E2%2580%2593+elemen+Sistem.png


Tujuan. Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah suatu sistem dapat memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi, sistem tersebut tetap harus mengarah ke suatu tujuan. Jika sebuah sistem tidak lagi mengarah ke sebuah tujuan, maka sistem itu harus diganti (Hall, 2007).

Mekanisme pengendalian. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan (Widiastusti, 2014).

Pemasukan (Input). Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan.

Pengolahan. Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses bisa dilakukan oleh mesin atau orang, ataupun computer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

Output. Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

B.    Karaktersistik Sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya:
a)     Memiliki komponen (component). Kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa berupa subsistem dari sebuah sistem.
b)     Memiliki Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem
c)     Lingkungan (environment). Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d)     Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e)     Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f)      Keluaran (outpu). Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem
g)     Pengolahan sistem (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
h)     Sasaran atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

C.    Model sistem informasi psikologi (secara manual)
Para ahli mempelajari sistem informasi dengan  tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan  saraff tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat  ini berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.

Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri (Vaniaa, 2012).


                                                DAFTAR PUSTAKA

Fatta, H. A (2007).  Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset

Hall, J.A (2007). Sistem informasi akutansi edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Djahir, Y & Dewi, P(2014). Sistem informasi manajamen. Yogyakarta: Deepublish
Vaniaa (2012).Halaman1:Pembahasan sistem informasi psikologi
Widiastuti, R (2014). Komponen elemen-elemen sistem. Halaman 1
 13 Oktober 2016.


Senin, 10 Oktober 2016

sistem informasi psikologi

PENGERTIAN SISTEM
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sedangkan menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian beberapa tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang menyatu secara kompleks dan rapi untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan tertentu.
PENGERTIAN INFORMASI
Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.
Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
Selain itu, menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
Begitu pula menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.
Berdasarkan pengertian menurut tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
PENGERTIAN PSIKOLOGI
Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku terbuka dan tertutup manusia baik secara individu maupun kelompok.
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Berdasarkan pengertian istilah-istilah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Peranan sisterm informasi dalam bidang psikologi
1.      penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metodekuantitatif.
2.      penggunaan tes psikologi secaravirtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtualreality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkangangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), danberagam fobia.
3.       pendidikan dan pelatihan yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital maupun elektronik. Beberapa istilah tersebut antara lain : eBooks, e-learning /e-training / e-pedagogy, cyber-caebmpus. E-learning merupakan salah satu media belajar yang mulai diterapkan oleh beberapa institusi pendidikan, yang berguna untukmemudahkan proses belajar



Sumber :
Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat
Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia
Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi
http://www.slideshare.net/coryditapratiwi/paper-sippengantar-sistem-informasi-psikolo
Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali Pers

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andia

Minggu, 08 Juni 2014

BENTUK-BENTUK UTAMA DALAM TERAPI : TERAPI SUPPORTIVE, REEDUCATIVE, RECONSTRUCTIVE



Terapi Supportif (Supportive Therapy

Merupakan           
terapi dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk:
  • Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya 
  • Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri (Maramis, 2005)
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  • Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb,2004).
            Terapisupportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya:
  • Bimbingan (guidance)
  • Mengubah lingkungan (environmental manipulation)
  • Pengutaraan dan penyaluran arah minat
  • Tekanan dan pemaksaan 
  •  Penebalan perasaan (desensitization)
  • Penyaluran emosional
  • Sugesti
  • Penyembuhan inspirasi berkelompok (inspirational group therapy).

Terapi Reedukatif (Reeducative Therapy
Suatu metode       terapi yang mempunyai tujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. 
Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain :
  • Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  • Terapi sikap (attitude therapy)
  • Terapi wawancara (interview therapy)
  • Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
  • Konseling terapetik
  • Terapi case work
  • Reconditioning
  • Terapi kelompok yang reduktif
  • Terapi somatic
TERAPI RECONSTRUNCTIVE
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Tujuan Terapi Rekonstruktif

Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.

Cara psikoterapi reconstructive :

    Psikoanalisa Freud
    Psikoanalisa non Freud
    psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa









http://rinisuryaningputrisetyawati.blogspot.com/2011/04/reconstructive-therapy.html
http://www.scribd.com/doc/27950595/psikoterapi-suportif
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2011/10/psikologi-agama-6-kelas.html