Tugas ke 2 Sistem Informasi Psikologi
Nama : Hadir adi gumilar
Npm : (13511136)
A. Elemen Sistem
Elemen Sistem Menurut Togar
Menurut (Togar, 1994:11) Elemen sistem adalah bagian
terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka yang
bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan
alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil
akhir) Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana perubahannya akan
mempengaruhisistem dalam batas – batas tertentu (Widiastusti, 2014).
Tujuan. Sistem
harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah suatu sistem dapat
memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi, sistem tersebut tetap
harus mengarah ke suatu tujuan. Jika sebuah sistem tidak lagi mengarah ke
sebuah tujuan, maka sistem itu harus diganti (Hall, 2007).
Mekanisme pengendalian. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan (Widiastusti, 2014).
Pemasukan (Input). Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014)
input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input dapat
berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan dan lainnya. Input
merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan.
Pengolahan. Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) proses
merupakan perubahan dari input menjadi output.
Proses bisa dilakukan oleh mesin atau orang, ataupun computer. Kombinasi input
serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam
menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang
menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun
berdasarkan aturan tertentu.
Output.
Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) output merupakan
hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
dan sebagainya.
B. Karaktersistik Sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu
sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
lainnya:
a) Memiliki
komponen (component). Kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen
bisa berupa subsistem dari sebuah sistem.
b) Memiliki
Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem
c) Lingkungan
(environment). Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan
asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d) Penghubung
(interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau berinteraksi
e) Masukan
(input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f) Keluaran
(outpu). Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, dan
tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu
sistem
g) Pengolahan
sistem (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
h) Sasaran
atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila
mengenai sasaran atau tujuan.
C. Model sistem informasi psikologi
(secara manual)
Para ahli mempelajari sistem informasi dengan tujuan
ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan
menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan
adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi
diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan.
Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan saraff tertentu ke susunan
saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat ini berbagai informasi
diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang
suatu pengalaman.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan
karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan
sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual,
penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual
reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan
gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan
beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu
diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini
merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya
bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri (Vaniaa, 2012).
DAFTAR
PUSTAKA
Fatta, H. A (2007). Analisis dan perancangan
sistem informasi. Jakarta: Andi Offset
Hall, J.A (2007). Sistem informasi akutansi edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat
Djahir, Y & Dewi, P(2014). Sistem informasi
manajamen. Yogyakarta: Deepublish
Vaniaa (2012).Halaman1:Pembahasan sistem informasi psikologi
.http://vaniariyanti.blogspot.co.id/2012/0/pembahasan-sistem-informasi-psikologi_16.html Diakses
13 oktober 2016
Widiastuti, R (2014). Komponen elemen-elemen sistem. Halaman
1
13 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar