Tulisan 1
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan proses yang
meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk
mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya,
ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan
antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan
di tempat ia tinggal.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah
dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses
dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan
yang lebih sesuai antara diri individu
dengan lingkungannya.
Scheneiders (1964: 51) mengemukakan
beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik (well adjusment) ditandai
dengan:
1.
pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri,
2.
obyektivitas diri dan penerimaan diri,
3.
pengendalian diri dan perkembangan diri,
4.
keutuhan pribadi,
5.
tujuan dan arah yang jelas,
6.
perspektif, skala nilai dan filsafat hidup memadai,
7.
rasa humor,
8. rasa tanggung jawab,
9.
kematangan respon,
10.
perkembangan kebiasaan yang baik,
11.
adaptabilitas,
12.
bebas dari respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental),
13.
kecakapan bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain,
14.
memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain,
15.
kepuasan dalam bekerja dan bermain, dan
16.
orientasi yang menandai terhadap realitas.
Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa
individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjustment person)
adalah mereka dengan segala keterbatasannya, kemampuannya serta kepribadiannya
telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan lingkungannya dengan
cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya bahwa apa yang
dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan
sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat
memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi.
Bermanfaat artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut bertujuan untuk
kemanusiaan, berguna dalam lingkungan sosial, dan yang berhubungan dengan
Tuhan. Selanjutnya, memuaskan artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut
dapat menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan membawa dampak yang baik pada
dirinya dalam bereaksi selanjutnya. Mereka juga dapat menyelesaikan
konflik-konflik mental, frustasi dan kesulitan-kesulitan dalam diri maupun
kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta tidak menunjukkan
perilaku yang memperlihatkan gejala menyimpang.
Selain itu, Schneiders (1964: 52)
mengemukakan penyesuaian diri bersifat relatif, hal tersebut dikarenakan
beberapa hal berikut:
·
Penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk mengubah atau
memenuhi banyaknya tuntutan yang ada pada dirinya. Kemampuan ini dapat
berbeda-beda pada masing-masing individu sesuai dengan kepribadian dan tahap
perkembangannya.
·
Kualitas penyesuaian diri yang dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi
masyarakat dan kebudayaan tempat penyesuaian diri dilakukan.
·
Adanya perbedaan dari masing-masing individu karena pada dasarnya setiap
individu memiliki saat-saat yang baik dan buruk dalam melakukan penyesuaian
diri, tidak terkecuali bagi individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik
(well adjustment) karena terkadang ia pun dapat mengalami situasi yang tidak
dapat dihadapi atau diselesaikannya.
2.
Variasi Penyesuaian Diri
Schneiders (1964: 429) mengungkapkan
setiap individu memiliki pola penyesuaian yang khas terhadap setiap situasi dan
kondisi serta lingkungan yang dihadapinya. Bagaimana individu menyesuaikan diri
di lingkungan rumah dan keluarganya, di sekolahnya, bagaimana individu dapat
menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, serta cara menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial menentukan adanya variasi penyesuaian diri (Varietas of
Adjustment), artinya adanya klasifikasi penyesuaian diri yang berdasarkan pada
masalah dan situasi yang dihadapi dan berkaitan dengan tuntutan lingkungan.
Empat variasi penyesuaian diri yang lebih penting dan krusial dalam kehidupan
seorang manusia yaitu:
·
Penyesuaian dengan dirinya sendiri (Personal Adjustment)
·
Penyesuaian sosial (Social Adjustment)
·
Penyesuaian diri dengan pernikahan (Marital Adjustment)
·
Penyesuaian diri dengan pekerjaan (Vocational Adjustment).
Daftar Pustaka :
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-penyesuaian-diri-definisi.html
PENGERTIAN PERTUMBUHAN PERSONAL
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila
tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan
bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup
sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya
didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta
langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan
melalui proses yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat
mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah
kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap
keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma
tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan
hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun
terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan
individu.
Setiap individu memiliki naluri yang
secara tidak langsung individu dapat memperhatikan hal-hal yang berada
disekitarnya apakah hal itu benar atau
tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka ketika norma
tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya
suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang tidak disiplin yang dalam
menerapkan aturan-aturannya maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam
kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang tidak disiplin, begitupun dalam
lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang
cuek maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang cuek.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan individu:
Faktor genetik
·
Faktor keturunan — masa konsepsi
·
Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
·
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
·
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
Faktor eksternal / lingkungan
·
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
·
Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar
seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu
individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan
dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
a. Aliran asosiasi
perubahan terhadap seseorang secara
bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empiri (kenyataan) luar, melalui
panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai
keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi gestalt
pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian
dari lingkungan yang ada.
c. Aliran sosiologi
Pertumbuhan adalah proses sosialisasi
yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian
tahap demi tahap disosialisasikan. Pertumbuhan individu sangat penting untuk
dijaga dari sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu yang baik dan berguna
untuk sesamanya.
Contoh : Saat seorang mahasiswa mengalami
masalah mengenai penurunan nilainya. Maka ia akan berusaha untuk mengurangi
beban pikirannya, misalnya dengan malakukan hobinya contohnya dengan bermain
bola.
Daftar Pustaka :
http://smileandsprit.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
Basuki,Heru.(2008).Psikologi
Umum.Jakarta:Universitas Gunadarma
Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment
and Mental Health. New York: Rinehart & Winston.
Depdikbud, Dirjen Dikti PPIPT. 1982.
Proses Penyesuaian Diri. Jakarta: Gunung Agung.
Gerungan. 1987. Psikoogi Sosial. Bandung:
PT Erasco.
Mampiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja.
Surabaya: Usaha Nasional.
Martaniah, Sri M. 1964. Peranan Orangtua
dalam Perkembangan Kepribadian. Yogyakarta: Jiwa Baru, 11/12 Th.XII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar